puisi cinta untuk kekasih

" Jalan Cinta "

Aku datang padamu

dan kita

mengungkap keramaian bersama,

kemudian pergi masing-masing menuju tempat yang sepi.

Aku sadar namun kemudian mati. Aku mabuk lalu hidup bebas melayang mengitari angkasa.

Wahai kekasih cinta,dambaan jiwa-jiwa yang terberkati. Menangislah bersamaku,

seperti ketika pertama kau mengenalku.

Aku memelukmu dan kau mengisap sari-sari kehidupan dariku.

Kita akan mengucurkan air mata hari ini dan menuai tawa pula hari ini.

Kita akan berbahagia esok dan esok pula kesedihan akan kita bentangkan bersama.

" Sebab Cinta "

Aku datang padamu malam ini. Dan katamu...

datanglah lagi pagi nanti

sebelum kau pulang.

Siang...dan pula senja,

datanglah juga padaku.

Sebab Akulah rumah untuk para pencari,pemimpi

dan Akulah Cinta Sejati.

Demikian jelas dan tak diragukan lagi.

Duhai kekasih yang bersemayam dalam lubuk hati,

kekasih yang sebenarnya dan sebenar-benarnya Kekasih.

Lautan hening,matahari segar dalam cintamu.

Biarlah kunyatakan rinduku dalam terang dan gelap.

Bila bukan karena cintamu,maka biarlah cinta hanya kepalsuan belaka.

" Menyatu "

Ketika Kau dan aku bersatu,maka tak ada sesuatupun yang tersembunyi.

Apa yang Raja minum dalam gelasnya dan pandangan Ratu menusuk kaca jendela.

Ketika Kau dan aku bersatu...

Tak seorangpun cemburu,sebab semua tahu Kau adalah Kau

dan aku adalah milikmu.

Bakarlah aku dengan api kerinduan,karena aku teramat mencintaimu.

Jika sampai kering darahku,maka aku mati untukmu.

Sebagaimana air mata yang menggenangi bukit,kemudian menumbuhkan tunas baru.

" Mencintaimu karena Hak "

Memang,,,

aku tak memiliki hati setabah Ibrahim untuk mencintaimu. Begitu juga dengan cintaku tidaklah sekuat Umar yang tanpa kenal gentar.

Siapalah aku? jika bukanlah sebatas laki-laki akhir zaman yang tengah jatuh cinta kepadamu,

yang terus menerus bermunajat menyebut namamu.

Aku hanya ingin mencintaimu karena Hak,

menjadikanmu kekasih karena Hak.

Membawamu kerumah Tuhan karena Hak dan berkhitbah untukmu karena Hak.